tirto.id - Direktur Riset SMRC (Saiful Mujani Research and Consulting), Deni Irvani menyebutkan Ganjar Pranowo diyakini menjadi capres paling memungkinkan untuk melanjutkan semua program pemerintahan Presiden Jokowi. Sebanyak 35,8 persen publik percaya bahwa Ganjar akan melanjutkan kerja-kerja Jokowi bila terpilih di Pilpres 2024.
Deni menjelaskan bahwa pada survei kali ini menggunakan lima nama pilihan. Dari lima nama tersebut, Anies menduduki peringkat ketiga yang diyakini melanjutkan program kerja yang telah dicanangkan oleh Jokowi dan pembantunya.
"Ganjar Pranowo dinilai paling bisa melanjutkan program Jokowi, 35,8 persen, disusul Prabowo 23,9 persen, Anies 20,5 persen, Puan Maharani 2,9 persen, dan Airlangga Hartarto 1,8 persen. Masih ada 15 persen yang belum menjawab," kata Deni Irvani dalam keterangannya pada Senin (27/3/2023).
Selain itu, SMRC juga melakukan survei sebaliknya mengenai nama yang paling tidak memungkinkan melanjutkan program kerja Jokowi. Anies menjadi orang menduduki posisi pertama.
"Anies berada di urutan pertama, 21,3 persen, disusul Puan 17,4 persen, Prabowo 15,4 persen, Ganjar 9,6 persen, dan Airlangga 8,6 persen. Masih ada 27,7 persen yang belum menjawab," jelasnya.
Predikat Ganjar sebagai penerus legasi Jokowi diperkuat dengan pendukungnya yang berpikiran positif dengan kinerja Jokowi saat ini. Deni menunjukkan bahwa pemilih yang memiliki penilaian positif pada kinerja pemerintah dalam bidang ekonomi-politik sebesar 79,6 persen. Sebaliknya, yang memiliki penilaian buruk sebesar 20,4 persen.
Dari 79,6 persen yang memiliki pandangan baik pada kinerja pemerintah tersebut, 40 persen di antaranya memilih Ganjar Pranowo. Sementara yang memilih Prabowo Subianto hanya 25 persen dan Anies Baswedan 23 persen. Masih ada 12 persen yang belum menjawab.
Dari data ini, dapat disimpulkan pilihan kepada calon presiden berhubungan dengan bagaimana warga menilai kinerja pemerintah dalam sektor ekonomi-politik.
"Pemilih yang positif dalam menilai kinerja pemerintah Jokowi cenderung memilih Ganjar. Sebaliknya, yang menilai negatif kinerja pemerintah cenderung mendukung Prabowo dan Anies," ungkapnya.
SMRC melakukan survei ini dengan metode wawancara tatap muka pada 2-11 Maret 2023. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1.220 responden.
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1061 atau 87 persen. Sebanyak 1061 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).
Penulis: Irfan Amin
Editor: Maya Saputri